Investasi Emas untuk Anak

Kita semua tahu bahwa biaya sekolah selalu naik dari tahun ke tahun, ini sangat wajar karena Inflasi, biaya bahan ajar naik, biaya gaji guru atau dosen juga naik. Terus yang jadi pertanyan adalah Solusinya bagaimana?

Banyak cara yang digunakan untuk mengantisipasi hal tersebut, karena mereka sayang akan buah hati, mereka selalu ingin pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya. Ada yang ikut Asuransi dana pendidikan, ada yang menabung di Bank, Ada yang investasi di Property, ada yang investasi di Emas. Semua Instrumen Investasi selalu ada kelebihan dan kekuranganya masing-masing.

Jadi intinya kita perlu menabung untuk masa depan buah hati kita, jangan sampai kita menyesal kalau dikemudian hari anak-anak kita tidak bisa sekolah.

menabung adalah menyisihkan sebagian pendapatan kita untuk dinikmati dimasa yang akan datang. Bagaimana kita bisa menabung?

Kalau pemasukan rumah tangga di rumuskan sebagai :
Y = C + S  dimana:
Y = Pendapatan
C= Konsumsi
S= Saving,
Jadi untuk bisa menabung kita perlu merubah 2 variable yaitu:
1. Menambah penghasilan dengan Konsumsi tetap atau
2. Mengurangi Konsumsi.

Pilihan Investasi yang paling mudah, tidak perlu perhitungan dengan rumus-rumus teori investasi adalah Investasi dalam emas. Sejak jaman dulu emas telah terbukti harganya selalu naik di atas besarnya inflasi.

jika inflasi 10% maka  harga emas akan naik 13%, jika inflasi 15% maka harga emas akan naik diatas 20%.

Jika Anda tidak percaya, kita perhatikan berapa harga emas tahun 1996? harga emas tahun 1tu hanya 26.000/gram. Bandingkan dengan harga emas sekarang, harga emas sekarang 310.000/gr. berapakah kenaikannya?  1092%, angka yang fantastis, bandingkan dengan investasi di Property.

Kenapa harga emas selalu naik?

Permintaan selalu naik, ini wajar karena jumlah orang meningkat, mereka membutuhan emas untuk keperluan perhiasan, maskawin, industri dan lain-lain, sedangkan jumlah emas di Bumi jumlahnya tidak pernah bertambah.
Biaya untuk mendapatkan emas selalu meningkat, kenapa? emas makin langka, letaknya didalam bumi makin dalam jadi biaya untuk mendapatkan emas makin tinggi sehingga tidak mungkin harga akan turun.

Kekurangan emas adalah, kita butuh tempat untuk menyimpannya. pencuri, maling, garong, perampok mengintainya.


Yang jadi pertanyaan adalah apa sih kekurangan menabung di bank?
Menabung di bank bayak kekurangannya
Pendapatan bunga sangat kecil, hanya sekitar 6 - 8 % per tahun, ini juga harus dikurangi pajak dan biaya administrasi bank. Sedangkan Inflasi diatas 8% per tahun, jadi berapa yang kita dapat? tidak ada bahkan kita rugi, karena nilai uang turun, harga-harga barang sudah naik berlipat-lipat. jadi wajar saja kalo ada pendapat yang menyatakan bahwa

"Menyimpan uang di bank sama dengan membakar uang kita Sendiri"

Harga Emas akan naik

Harga Emas akan naik apabila?

a. Inflasi lebih tinggi daripada yang diperkirakan semula.

Harga emas mencerminkan harapan terhadap tingkat Inflasi. Emas dicari pada saat-saat tidak menentu. Inflasi hanya mengurangi Nilai uang kertas namun tidak mengurangi nilai emas.

Bisanya setiap negara mengumumkan prediksinya terhadap inflasi, misalnya pemerintah Indonesia mengumumkan asumsi tingkat inflasi sebesar 6%, namun di tengah jalan situasinya bisa berbeda. Kalau diprediksi Inflasi akan melonjak 12% maka harga emas akan naik.

b. Terjadinya kepanikan Finansial

Depresi besar yang melanda Amerika Serikat tahun 1930-an membuat uang kertas tidak berharga, dan emas meningkat nilainya. Depresi besar di AS diawali dengan kenaikan finansial di Wall street.

Pada saat kita mengalami krisis yang sangat hebat di tahun 1998 harga emas meningkat dengan tajam.Tahun 2008 giliran Amerika serikat kena krisis dan harga emas pun naik dengan tajam.

c. Perkembangan Geopolitik yang mengarah ke Krisis

Perkembangan politik juga mempengaruhi harga emas. Ketika terjadi serangan ke WTC Newyork, bursa-bursa saham mengalami kerontokan, saat itulah terjadi lonjakan harga emas.

Perang Iran-Irak tahun 1980 membuat harga minyak melonjak dan dampaknya harga emas melambung.

d. Harga Minyak Mengalami kenaikan Signifikan

Ketika harga minyak dunia mengalami kenaikan, pasti inflasi global akan meroket dan harga emas pun melambung tinggi di pasaran. Walaupun efeknya tidak langsung tapi kenaikan harga minyak akan mendorong inflasi yang pada akhirnya emas pun akan naik.

e. Naiknya Permintaan emas untuk Cadangan Devisa.

Biasanya kalau Kurs Valuta asing mengalami gonjang-ganjing, bank-bank sentral akan memperkuat cadangan emasnya. Bila bank-bank memperkuat cadangan emasnya maka keseimbangan emas akan berubah. Apalagi jika yang bermain adalah negara-negara dengan cadangan devisa yang besar.

f. Naiknya Konsumsi emas dunia.

Negara-negara dengan penduduk besar seperti China dan India adalah negara yang penduduknya suka menimpan emas sehingga permintaan selalu meningkat.

Harga Emas dalam Rupiah

Harga emas di Indonesia sangat dipengaruhi oleh harga pasar emas dunia, seperti london, New york atau pasar Hongkong, oleh karena itu untuk menentukan harga emas di Indonesia dalam rupiah kita bisa menggunakan Rumus di bawah ini :

Harga Emas dalam Rupiah = [(Harga pada Kitco.com + 0,5 ) X Kurs]/31,1035

Keterangan :

Harga Emas pasar london kitco.com ( harga dalam dolar)  dapat diperoleh dari www.kitco.com atau dapat diambil dari web ini pada panel sebelah kiri yang merupakan pergerakan harga riel pasar emas dunia.

Kurs Rupiah dapat diperoleh dari http://klikbca.com atau kurs BI di www.BI.go.id namun lebih baik menggunakan kurs di BCA karena kurs ini Real time dan selalu di Update. Kurs yang diambil adalah Kurs Jual.

dibagi dengan 31,1035 karena harga emas dunia dalam satuan Troy Ounce, sedangkan satu TO = 31,1035 gram.

Mudah bukan untuk menentukan harga emas dalam rupiah, namun perlu diingat bahwa harga tersebut adalah harga atas, artinya bahwa harga pasaran biasanya hanya 97% dari harga itu. Dalam harga emas dikenal ada harga beli dan harga jual, ini dilihat dari sisi penjual. Harga 97% merupakan harga Beli.

Emas

Info Produk Emas

Sulit memperkirakan dan mencari data kapan sebenarnya emas pertama dikenal dan memiliki nilai, sebab menurut sejarah peradaban munusia maka Emas sudah dikenal sejak manusia mulai berbudaya. Konon kabarnya emas mulai dikenal sebagai suatu yang bernilai tinggi dimulai dari masa kekuasaan kekaisaran di Eropa yang kemudian diikuti dengan pencarian oleh sejumlah petualang dan penemu benua baru seperti Christopher Columbus dan Vasco da Gama yang pada akhirnya memulai masa imperialisme. Namun jauh sebelum adanya petualangan & masa tersebut, dibeberapa sejarah menunjukkan bahwa sejumlah suku pedalaman sudah mengenal emas dan dijadikan sebagai alat budaya khsusunya perlengkapan kegiatan spiritual kuno, bahkan menurut sejarah Mesir kuno menunjukkan bangsa Mesir sudah mengenal Emas sejak zaman sebelum masehi.Evolusi pemanfaatan emas secara sederhana dapat diurutkan sebagai berikut Emas sebagai: Perlengkap budaya religius, lambang kekuasan, komoditi pertambangan, aset kekayaan, perhiasan, alat tukar, cadangan devisa dan industri elektrionik. Oleh karena itu, Emas tidak hanya dikenal sebagai suatu komoditi pertambangan tetapi juga sebagai suatu produk, alat moneter, dan instrumen investasi.
Emas Sebagai Komoditi PertambanganSebagaimana umumnya barang logam lainnya, maka Emas merupakan salah satu jenis logam yang dihasilkan melalui kegiatan pertambangan. Sejarah pertambangan Emas sudah sangat lama, bahkan ada penulis memperkirakan sudah sejak 2000-5000 tahun SM. Begitu panjangnya usia kegiatan pertambangan emas tentunya juga banyak mengalami perubahan metoda, dimulai dengan cara pertambangan tradisional yaitu menggunakan gravitasi atau amalgamasi air raksa, kemudian motoda Sianida, flotasi dan heap leaching.Pertambangan emas terbesar saat ini adalah Afrika Selatan, kendati demikian tidak berarti Afrika Selatan memilki cadangan emas terbesar. Sesuai sifatnya emas memang tidak habis dikonsumsi, berbeda dengan komoditi lain yang habis dikonsumsi sehingga memungkinkan negara lain yang tidak memilki tambang emas yang banyak tetapi justru memilki cadangan emas yang besar, hal ini terakit dengan fungsi emas sebagai cadangan devisa dan instrumen moneter serta investasi.Pertambangan emas di Indoensia dimulai sejak adanya penjajahan (imperialisme Eropa), kendati menurut sejarah sejumlah kerajaan Nusantara di Indonesia sudah melakukan kegiatan penambangan emas seperti yang dilakukan di Sumterea dan Kalimantan, bahkan ada kemungkinan sejak zaman pra sejarah sebab beberapa barang peningggalan pra sejarah ada yang terbuat dari emas. Tercatat tambang Emas tertua diantaranya Alluvial di Kalimantan Barat pada abad ke-4 dan Lebong Tandai pada abad ke-7. Setelah zaman kemerdekaan sejumlah usaha pertambanagn milik penajajah Belanda di ambil alih oleh pemerintah Indonesia dengan mendirikan perusahaan pertambangan diantaranya R.T. Braakensick, selain itu juga dilakukan pertambangan dengan sistem kontrak karya dengan sejumlah perusahaan asing serta pertambangan-pertambangan rakyat maupun juga usaha pertambangan ilegal. Sebagai komoditi pertambagan, harga emas juga mempengaruhi dan dipengaruhi harga komoditi-kmoditi pertambangan lainnya selain faktor-faktor fundamental terkait supply & demand maupun faktor lainnya non-fundamental. Kendati harga emas lebih dominan menjadi acuan (leading) harga bagi komoditi pertambangan lainnya terlebih lagi perak yang banyak dihasilkan sebagai sampingan dalam pertambangan emas, harga emas juga terkadang mengikuti harga komoditi pertambangan lainnya seperti harga minyak bumi (crude oil) dan Nikel. Korelasi harga antar komoditi ini baik iu yang memang mempunyai hubungan langsung (substitusi & komplementer) maupun tidak sama sekali memunyai hubungan, dalam analisa harga biasa disebut sebagai sentimen market.

Emas Sebagai Suatu Produk

Suatu hal yang perlu dimengerti dan sepertinya suatu yang sederhana adalah perbedaan produk dan komoditi. Namun kita tidak akan membahas hal tersebut lebih jauh lagi, sebab yang terpenting adalah kedua hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan harga emas sebagai suatu komoditi dan emas sebagai suatu produk.Sebagai suatu produk, kita lebih mengenal emas dalam bentuk perhiasan, kendati saat ini produk emas tidak hanya sebagai perhiasan tetapi juga untuk peralatan elektronik. Diperkirakan demand Emas untuk perhiasana dan Industri mencapai 80% dari total demand emas secara global. Harga Emas terkait emas sebagai suatu produk khsususnya perhiasan, dipengaruhi kondisi supply dan demand perhiasan. Demand emas sebagai suatu produk perhiasan akan dipengaruhi kegaitan seremonial pada perayaan-perayaan hari besar.Emas Sebagai Instrumen MoneterEmas sebagai suatu instrumen moneter dan membuat harga emas berkorelasi dengan pasar keuangan (fianncial market), dimulai dengan digunakannya emas sebagai alat tukar (Uang), standard emas dan digunakannya Emas sebagai cadangan devisa suatu negara. Selain adanya faktor akan sifat harga emas yang tidak punya efek inflasi (Zero inflation effect).Sebelum kita membahas lebih jauh tentang Emas sebagai alat tukar atau uang logam, kita perlu sekilas melihat sejarah ataupun evolusi alat tukar yang melalui tahapan-tahapan berikut sesuai perubahan zaman: Barter, uang barang atau uang komoditi, uang logam dan uang kertas (Fiat Money).Sesuai dengan tahapan perkembangan alat tukar diatas, maka Emas sebagai alat tukar dimulai pada masa alat tukar terbuat dari logam. Emas sebagai alat tukar dibuat berbentuk koin, dalam sejarah koin emas sudah dibuat sejak masa Raja Croesus dari Lydia sekitar tahun 560 SM. Koin emas telah digunakan sebagai alat tukar dimasa Kerajaan Romawi pada zaman pemerintahan Julius Caesar. Kemudian pada masa berikutnya koin emas juga digunakan oleh bangsa arab yang menggunakan dinar emas dan dirham perak yang sudah disyahkan mekanisme dan sistem timbangan resmi oleh Nabi Muhammad saw. sebagai alat tukar dengan dasar nilai instrinsik-nya. Aplikasi Nilai tukar dengan uang emas yang menggunakan nilai instrinsik sebagaimana yang dilakukan Nabi Muhammad saw inilah yang pada dewasa ini kembali menjadi pembicaraan para ekonom untuk melihat dan mempertimbangkan lagi penggantian uang kertas menjadi uang logam Emas. Kendati saat ini para ekonom mulai kembali mempertimbangkan penggunaan uang logam Emas sebagai alat tukar menggantikan uang kertas, namun kita perlu sekilas membahas sejarah standar Emas dan uang kertas. Perkembangan pertukaran dan skala perdagangan dan penggunaan alat tukar, menuntut adanya alat tukar yang lebih fleksibel sehingga ringan dan mudah dibawa (portability) dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility); mendorong diciptakannya uang kertas. Pada awalnya uang kertas yang dicetak harus disertai dengan penjaminan, jaminan atas uang kertas yang ini berupa emas, inilah yang kemudian dikenal dengan standar Emas. Momentum pelaksanaan standard emas ini ditandai dengan perjanjian Bretton Woods tahun 1944, perjajian ini didukung tidak kurang 44 Negara yang setujui mematok mata uang kertas masing-masing negara terhadap USD Dolllar dengan jaminan Emas yaitu USD 35 dijamin dengan satu ounce Emas. Perjanjian atau standar Emas ini berlangsung 27 tahun hingga tahun 19971, dimana pada tahun 1971 pemerintah Amerika Serikat yang sedang mengalami kesulitan ekonomi akibat perang vietnam tidak mampu lagi mempertahankan jaminan atas uang kertas dengan cadangan emas yang dimilikinya akibat besarnya aliran penukaran US Dollar dengan Emas, sehingga mendorong pemerintah AS memutuskan tidak lagi menjamin US Dollar dengan Emas, sejak itu mata uang kertas tidak lagi dijamin dengan Emas tetapi ditentukan oleh kepercayaan yang didukung oleh ketersediaan cadangan devisa (Emas dan valuta asing) yang dimiliki bank sentral masing-masing negara dan supply-demand yang ditentukan kondisi fundamental ekonomi masing-masing negara. Emas sangat sessuai menjadi salah satu cadangan devisa selain valuta asing (valas), hal disebabkan harga cenderung terus meningkat dan dapat diguakan sebagai alat pembayaran internasional yang dapat diterima oleh semua negara selain juga harga emas mengacu pada harga perdagangan internasional. Digunakannya Emas sebagai cadangan devisa bank sentral tiap negara menjadikan Bank sentral sebagai salah satu variabel demand pasar Emas global pada periode tersebut, namun kini kondisi tersebut mulai berubah sebaliknya. Menyatuan mata uang kawasan seperti Zona Euro, membuat bank sentral menjadi satu dan berarti beberapa bank sentral negara-nagara yang tergabung tidak lagi memiliki kepentingan menahan cadangan devisa beruapa Emas yang cukup besar dan perlahan melepas cadangan Emas ke pasar. Hal tersebut menjadi Bank sentral saat ini sebagai salah satu variabel supply di pasar Emas global. Korelasi Emas dengan sektor meneter dan pasa keuangan (finansial Market) juga didasari oleh sefat harga emas yang tidak punya efek inflasi (Zero inflation effect), dimana bila terjadi kenaikkan harga maka harga emas akan juga cenderung meningkat. Atas dasar hal tersebut, maka pada saat kondisi ekonomi memburuk atau ketidak ada kepastian akan prospek perekonomian maka semua pihak akan cenderung megagng emas sebagai aset-nya dibanidngkan aset lainnya.Selain disisi diatas, korelasi pasar keuangan khususnya mata uang dengan harga emas adalah konversi harga. Kenadata Emas diperdagangan semua negara dengan mata uang negaranya masing-masing, namun pelaku pasar tetap mengacu pada harga emas internasional yang denomiasinya dalam US Dollar per-troyounce. Apresiasi dan depresiasi mata uang negara yang dipengaruhi kondisi & prospek fundamental ekonomi negara yang bersangkutan akan mempengaruhi harga emas konversi ke dalam denominasi harga emas lokal.Emas Sebagai Instrumen Lindung Nilai & Investasi Emas sebagai suatu instrumen Lindung Nilai (Hedging) & Investasi sulit dipisahkan, kebiasaan masyarakat menyimpan kekayaan dalam bentuk emas dalam jangka panjang, dapat dinilai sebagai suatu langkah investasi sebab harga Emas cenderung mengalami kenaikkan dan jarang sekali mengalami penurunan sehingga ada keuntungan yang di dapat pemiliknya, sekaligus pemilik Emas sudah melakukan langka lindung Nilai (hedging) terhadap aset kekayaan terjadap penurunan nilai kekayaannya dari pengaruh inflasi.Emas sebagai instrumen Investasi sangat sesuai digunakan untuk tindakan diversifikasi baik untuk aset kekayaan maupun suatu portofolio investasi. Terkait harga emas sebagai instrumen investasi dan korelasinya dengan pasar keuangan dan moneter, maka harga emas cenderung berfluktuasi dan semakin tinggi fluktuasinya seiring dengan semakin tinggi pula harga emas dari waktu ke waktu.Selain memilki berbgai keuunggulan sebagaiman diatas, investasi Emas memilki kekurangan diantaranya: Kesulitan menyimpanannya, pasar yang kurang transfaran, dan resiko keamanan.Produk Bursa Berjangka Dengan Underlying Emas Emas sebagai suatu instrumen Investasi memiliki kelemahan sebagaimana disebutkan diatas yaitu kesulitan menyimpannya, resiko keamanan, fluktuasi harga yang tinggi dan pasar fisik emas yang belum transfaran. Kendala dan kelemahan melakukan investasi Emas tersebut dapat diatasi dengan beberap produk Bursa Berjangka dengan basis Emas, meliputi:1. Kontrak Berjangk Emas 2. Kontrak Gulir Emas3. Kontrak Forward Emas Negotiable 4. Pasar Fisik Emas tanpa warkat (paperless). Pada transaksi Kontrak Berjangka Emas, investor mendapat kemudahan tidak perlu tempat & biaya menyimpanan Emas, demikian juga resiko fluktuasi harga yang tinggi dapat menjadi peluang mencari keuntungan dalam waktu yang lebih singkat, begitu juga dengan harga akan lebih transfaran sebab dilaksanakan secara Multilateral (banyak pihak) dan dalam pasar yang organisir oleh suatu bursa. Investor juga tidak memerlukan dana tunai 100% sesuai nilai transaksi, tetapi cukup dengan menyediakan dana untuk Intial Margin (sekitar 5% Nilai transaksi) dan variasi margin. Kontrak Berjangka Emas juga dapat digunakan sebagai sarana lindung nilai (hedging) oleh pelaku pasar fisik Emas baik bagi konsumen (industri) maupun juga bagi produsen (pertambangan dan pengolahan Emas). Berbeda dengan kontrak berjangka Emas, maka kontrak Gulir Emas tidak ada batas waktu jatuh tempo dan penyerahan fisik sehinggga lebih memudahkan lagi bagi investor dan dapat digunakan untuk kebutuhan investasi dan lindung nilai jangka pendek maupun jangka panjang, namun demikian pada kontrak gulir Emas ada perhitungan bunga (penerimaan bunga bagi yang punya posisi beli dan pembebanan bunga pada yang memilki posisi jaul). Kesulitan dan kekurangan investasi Emas sebagaimana diatas, juga dapat diatasi dengan Pasar Emas tanpa warkat (paperless), dimana investor tidakperlu repot melakukan penyimpanan sebab Bursa dan Lembaga Kliring sudah menyediakan tempat penyimpanan secara gratis dan aman serta dapat diambil sewaktu-waktu, investor pemilik Emas dapat langsung melakukan transaksi penjualan terhadap Emas yang disimpannya secara transfaran melalui penawaran jual pada system perdagangan yang disediakan bursa.

Menabung emas

Emas adalah jenis tabungan yang telah disimpan orang selama ribuan tahun. Anda pasti pernah melihat koleksi perhiasan emas yang disimpan orangtua. Generasi sebelum Anda, mulai kakek-nenek hingga orangtua memang terbiasa menyimpan emas. Mereka menyimpan emas bukan sekadar bertujuan untuk koleksi dan dipakai ketika ada acara. Penyimpanan emas digunakan juga sebagai tabungan yang bisa dicairkan kapan saja ketika dibutuhkan. Menyimpan emas sebagai tabungan memang sudah menjadi tradisi yang sudah berlangsung selama ribuan tahun. Hal ini dilakukan berabad-abad bukan tanpa alasan. Emas tak ubahnya seperti wine, semakin lama disimpan harganya akan semakin tinggi. Perlahan tapi pasti harga emas memang selalu naik. Jarang sekali emas mengalami penurunan harga. Emas adalah pilihan investasi menarik bagi siapapun. Keuntungan investasi emas adalah daya tahannya yang kuat terhadap inflasi. Emas tak pernah rontok harganya karena inflasi, justru sebaliknya. Ketika inflasi naik harga emas ikut naik. Semakin tinggi inflasi, semakin tinggi pula kenaikan harga emas yang Anda miliki.

Hal itulah yang melatarbelakangi orang untuk membeli emas ketika terjadi inflasi. Pembelian emas dalam skala besar terjadi ketika krisis ekonomi menerpa Indonesia pada 1998. Hal itu sudah dilakukan pula oleh generasi sebelum Anda, bahkan di negara-negara lain. Ketika Jepang melakukan invasi ke China, pembelian emas juga melonjak tinggi dan pilihan tersebut terbukti benar, karena ketika keadaan normal emas simpanan bisa segera dijual dengan harga tinggi. Tapi sebelum berinvestasi emas, Anda sebaiknya menimbang dulu jenis emas apa yang akan Anda pilih. Jangan sampai salah pilih, karena bisa jadi investasi yang dipilih kurang tepat dan tidak memberikan keuntungan maksimal. Berinvestasi emas tak ubahnya investasi lain seperti saham dan reksadana. Pemilihan ‘portofolio’ yang tepat akan menentukan keuntungan yang akan didapat. Aturan pertama adalah memilih karat yang tinggi. Di pasaran, diperdagangkan emas mulai dari 18 sampai 24 karat. Semakin tinggi karatnya, berarti semakin murni kandungannya dan hal tersebut semakin baik juga sebagai investasi. Sebab, emas dengan karat semakin tinggi, nilainya lebih stabil dan lebih mudah dijual jika suatu saat membutuhkan uang.
Selain kadar emasnya, pemilihan bentuk emas pun sangat penting. Setidaknya ada tiga pilihan bentuk emas yaitu batangan, koin, dan perhiasan. Untuk investasi, pilihan terbaiknya adalah emas batangan dan koin. Kedua bentuk ini dari waktu ke waktu tidak mengalami perubahan bentuk. Sehingga tidak terjadi penurunan harga. Sementara emas dalam bentuk perhiasan bisa mengalami penurunan harga. Hal ini disebabkan ada ongkos produksi dan modelnya bisa jadi sudah tidak up to date. Misalnya Anda sekarang membeli cincin model terbaru. Sepuluh tahun kemudian, model tersebut bisa jadi sudah ketinggalan jaman dan tidak banyak yang minat. Karena itulah mengapa investasi emas batangan dan koin lebih menguntungkan. Agar investasi emas yang Anda pilih lebih aman, sebaiknya Anda tidak menyimpan di rumah. Faktor keamanan merupakan titik lemah investasi emas, karena dianggap mudah dicuri dibanding tabungan di bank. Tapi hal tersebut sudah ada solusinya. Menyimpan emas sekarang bisa sama amannya dengan tabungan dan deposito. Anda bisa menyimpan di bank dengan save deposit box. Jadi Anda pun tak perlu lagi khawatir barang berharga Anda akan kecolongan.

Prediksi Harga Emas

Prediksi Harga Emas dengan rata rata kenaikan sebesar 20% per tahun
HARGA EMAS per GRAM
Tahun ke
Tahun
360,000.00

2009
432,000.00
1
2010
518,400.00
2
2011
622,080.00
3
2012
746,496.00
4
2013
895,795.20
5
2014
1,074,954.24
6
2015
1,289,945.09
7
2016
1,547,934.11
8
2017
1,857,520.93
9
2018
2,229,025.11
10
2019
2,674,830.13
11
2020
3,209,796.16
12
2021
3,851,755.39
13
2022
4,622,106.47
14
2023
5,546,527.77
15
2024
6,655,833.32
16
2025
7,986,999.98
17
2026
9,584,399.98
18
2027
11,501,279.98
19
2028
13,801,535.97
20
2029
16,561,843.17
21
2030
19,874,211.80
22
2031
23,849,054.16
23
2032
28,618,864.99
24
2033
34,342,637.99
25
2034
41,211,165.59
26
2035
49,453,398.71
27
2036
59,344,078.45
28
2037
71,212,894.14
29
2038
85,455,472.97
30
2039
102,546,567.56
31
2040